Berhentilah

“Berhentilah mengagumiku, aku bukan manusia sempurna yang pijakan kakinya mampu menggetarkan bumi.”

“Berhentilah memikirkanku, ada banyak hal yang lebih penting untuk dipikirkan ketimbang memikirkan manusia rendah sepertiku.”

“Berhentilah menuliskan ceritaku di status jejaring sosial-mu.”

“Berhentilah merindukanku, aku merindukan orang lain!”

“Berhentilah menyukaiku, sebelum itu berubah jadi cinta lalu aku mengecewakanmu.”

“Berhentilah mengucap namaku, Tuhan lebih pantas mendapatkannya.”

“Berhentilah mencintaiku.”

“Berhentilah sekarang!”

“Atau aku saja yang berhenti sekarang?”

Katamu padaku.

This entry was posted by Faisal Siddik. Bookmark the permalink.

Leave a Reply